Tosora Riwayat Mu kini (ibu kota kab. wajo)

Posted by Unknown on Sunday, May 19, 2013

   Berziarah ke kota tosora ibarat memasuki lorong waktu yang panjang. Kejayan kerajaan wajo masalalu terhampar di banyak situs dengan bukti artefak - artefak yang masih bertahan tak tergerus oleh waktu.
   dahulu tosora adalah ibukota kerajaan wajo yang dikenal dengan sistem pemerintahan yang demokratis. wilayah kerajaan dikendalikan di dalam benteng pertahanan yang dirintis pembangunannya oleh Arung Matowa Latenri Lae To Udamang ( 1636 - 1639). benteng didirikan sebagai upaya pertahan bagi serangan- serangan akibat ancaman perang kerajaan bone yang bersekutu dengan belanda. Arung Matowa Lasigajang Tobune (1639 - 1643) yang menyelesaikan pembangunan benteng dalam kurun waktu 10 tahun.
    benteng - benteng berada di wilayah utara dan selatan kota tosora. dinding utara sejauh kurang lebih 500m membentang dari danau latamperu di timur hingga danau seppange di barat, ketinggian dinding 5 - 6m lebar 8-10m. Dinding sselatan, berawal di danau talibolong dan berakhir di danau seppange, dengan ketinggian dinding yang tinggal 4-6m akiabt tergerus oleh air sungai talibolong.
    Di daerah tosora terdapat Masjid tua tosora. Namun, sekarang masjid ini  hanya tinggal puing - puingnya. Masjid berukuran 15 x 15m dibangun dengan menggunakan batu gunung berperekat putih telur setebal 50cm. Dinding masjid yang masih tersisa hanya setinggi 1,5m serta dinding-dinding mihrab dengan lebar 2m. panjang 3m dan tingging mihrab 3,5m. bagian ruang tengah tempat shalat terdapat 3 buah tiang ( kolom) setinggi 50cm. di luar dinding masjid terdapat beberapa kuburan tua. menurut petunjuk para arkeolog, bahwa di kompleks perkuburan itu terdapat makam syekh jalaluddin al qubro yang diyakini sebagai cucu nabi yang ke 19. juga terdapat makam seorang panglima kerajan wajo yaitu petta betteng lagau serta seorang yang bernama la aceh.
    Wilayah limpo' tuwa umumnya berada di daratan rendah tapi danau seppange, dengan panduan geddonge dan entreport sebagai aktifitas perniagaan yang menunjukkan bahwa limpo' tuwa merupakan pusat perekonomian kerajaan di masa lalu. Berbeda dengan lipo' tuwa yang bermukim di tepi danau seppange, limpo talontereng sebagian besar mendiami pedataran yang berlansekap ladang, persawahan dan hutan - htan dalam kelompok permukiman yang lebih kecil.
    limpo' talotenreng nampaknya merupakan pusat produksi pertanian. di kampung ta' bermukim pananrang, yang memiliki kewenangan dalam melihat musim panen. pananrang passari menentuakn musim panen bagi petani arak, pananrang pagalung e menetapkan hari baik musim tanam dan musim panen, pananrang pattaja adalah melihat musim tangkap bagi nelayan.. eksistensi para pannarang sangat penting di zaman pemerintahan puang ri maggalatung dengan adanya pejabat yang disebut macoa ta'.
     Kini tosora dalam lingkaran abad dan peradaban modern namun tosora tidak bisa meninggalan kisah masa lalunya, masa emas kerajaan wajo yang terpatri dalam artefak - artefak kunonya yang menghias kerut kota tosora.

{ 2 comments... read them below or add one }

Unknown said...

artikel nya keren

jangan lupa jga berkunjung my blog :
http://pelajarsantaiwajo.blogspot.com/

Unknown said...

Tosora yang dilupakan petinggi daerah ini, syeh jamaluddin al-akbar di percaya sebagai pembawa agama islam di sulawesi bukan oleh trio datuk yang kita kenal selama ini. Salam dari kami: belawa[dot]com

Post a Comment